Kamis, 14 Mei 2009

Sebuah Renungan

Kalau saat ini tiba-tiba Rasulullah –dengan izin Allah- turun ke dunia & datang ke depan rumah kita untuk bertamu,apa yang akan kita lakukan? Pastinya kita akan menyambutnya dengan suka cita, tak terbayangkan bahagianya mendapati sang manusia agung ada di hadapan kita. Beliau pun tersenyum...

Tapi tunggu dulu, sepertinya kita harus menahannya sebentar saja di depan pintu. Barangkali kita akan merasa malu karena kita lupa membereskan VCD-VCD yang berserakan di depan TV. Atau barangkali kita akan merasa malu karena istri dan anak-anak wanita kita tidak memiliki pakaian yang pantas untuk menyambutnya. Tapi Beliau tetap tersenyum...

Atau sepertinya kita harus menahannya lebih lama lagi,karena kita lupa menurunkan lukisan wanita setengah telanjang yang kita pajang di ruang tamu & menggantinya dengan lafadz Allah & Muhammad yang kita letakkan di samping rumah. Tapi Beliau tetap tersenyum..

Atau barangkali kita akan merasa malu karena kita lupa menyambutnya dengan shalawat yang tidak kita hapal,sedangkan kita begitu familiar dengan lagu-lagu yang saat ini sedang ngetop. Atau barangkali kita akan merasa malu karena kita tidak mengetahui silsilah keluarga & nama sahabat-sahabat beliau, serta sejarah perjuangan Beliau. Tapi dengan lancarnya kita bisa menyebutkan nama-nama finalis Indonesian Idol atau personil band yang sedang in sekarang, dan hapal di luar kepala semua hal tentang idola itu. Tapi Beliau tetap tersenyum...

Kalau saat ini tiba-tiba Rasulullah-dengan izin Allah- turun ke dunia & datang ke depan rumah kita untuk bertamu,apa yang akan kita lakukan? Masihkah kita menyambutnya dengan suka cita atau justru kita terpaksa menolaknya karena tidak ingin dibuat repot oleh hal-hal yang membuat malu kita. Tapi beliau tetap tersenyum...

Senyum pilu...

Senyum miris...

Senyum kesedihan..

Melihat umat yang dia sayangi sudah banyak yang menyimpang dari ajarannya.

By: Kebun hikmah..